Sejarah Reudeup
Pada awalnya gampong Reudeup merupakan pemukiman yang terdiri dari dua keluarga yaitu keluarga Tgk Muda Asuh dari Pidie dan Keluarga Tgk Nek Cadek atau Tgk Nyak Muhammad dari Lampanah Banda Aceh dan Seorang Pemuda Bernama Leubai Lau. Berdasarkan sejarah, dulunya masyarakat pemukiman, ini (gampong Reudeup sekarang) membuka lahan hutan untuk berkebun selain menanam padi di sawah, tanaman yang ditanam di kebun adalah ladah dengan menampang tanaman lada tersebut adalah batang Reudeup alasan masyarakat menggunakan batang Reudeup sebagai penopang karena batang ini mudah tumbuh dan sangat mudah menjalarkan pohon lada pada jenis tanaman ini. Namun dikarenakan terjadinya perang antara raja-raja pada saat itu hasil lada masyarakat menurun.
Setelah masyarakat hijrah dikarenakan perang, masyarakat pemukiman tidak bisa lagi berkebun lada sehingga tinggallah batang Reudeup yang tadinya sebagai penompang lada di kebun masyarakat, seiring dengan waktu kebun - kebun itu menjadi lahan pohon Reudeup yang sangat banyak sehingga masyarakat dari daerah lain menyebut bekas pemukiman itu dengan sebutan Tanah Reudeup dari sinilah akhirnya pemukiman ini disebut dengan pemukiman Reudeup dan akhirnya seiring dengan bertambahnya masyarakat yang tinggal dipemukiman ini lahirnya sebuah gampong yang bernama Gampong Reudeup.
Seiring dengan waktu Gampong Reudeup merupakan daerah yang memiliki nilai sejarah, karena ditempat ini pada Tahun 1980 tepatnya ditempat peribadahan masyarakat Reudeup saat ini dan sampai sekarang merupakan tempat disemayamkan jenazah pahlawan Nasional Teuku Umar Johan pahlawan untuk sementara dari kejaran penjajah Belanda, ditempat inilah kayu pikul untuk memikul Jenazah Teuku Umar diganti untuk menghilangkan jejak dari kejaran Belanda, tempat beribadah tersebut kemudian diberi nama Mesjid Teuku umar Johan Pahlawan untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi di gampong Meureubo dan sampai saat ini peristiwa bersejarah ini masih diperingati setiap tahunnya oleh masyarakat Kabupaten Aceh Barat dengan nama Tapak Tilas Teuku Umar Johan Pahlawan. Kepala Pemerintahan Gampong Reudeup dari tahun 1930 sampai dengan sekarang sudah dipimpin oleh 17 (Tujuh belas) orang Keuchik/Pjs.
